Teras Dunia

Manusia hidup karena kasih sayang..tidak ada daya upaya kecuali karena rahmat-Nya. Hidup adalah perjuangan, hidup adalah pelajaran. Maka ingat juga, Rasul menunggu di telaga, adinda menunggu di surga

Saturday, March 24, 2007

BLOG INI DITUTUP

Friday, February 16, 2007

Di Tengah Badai

Bayangkan, saya pikir kita tidak lagi jauh berbeda dengan pola studi di luar negeri. Ini minggu pertama saya mulai semester enam di jurusan tercinta, Hubungan Internasional. Semua kelas yang saya ambil diisi dengan kontrak belajar: semacam kesepakatan (yang sebenarnya tidak seimbang) antara dosen dan mahasiswa tentang bagaimana kita menjalani perkuliahan selama satu semester ini. Selain aturan-aturan dan besaran presentase nilai yang akan diberikan, dosen juga memberikan tugas-tugas yang harus diselesaikan oleh peserta mata kuliah yang bersangkutan. Ini yang menjadi masalah. Baru satu minggu saja saya sudah merasa kuliah di Flinders University atau bahkan University of Wales, Aberystwith.

Sebagai gambaran saja, untuk mata kuliah Globalisasi, tiap minggu kita (peserta mata kuliah) harus membuat review dari artikel yang diberikan secara berurutan. Jumlahnya sih tidak banyak, minimal lima halaman dengan margin standar (A4, TNR, spasi 1,5). Yang rasanya bikin kerjaan ga bisa langsung selesai adalah artikelnya yang banyak. Artikel banyak berarti yang dibaca harus banyak dan itu berarti akan memakan waktu yang tidak sedikit. Belum lagi mata kuliah Analisis Politik Luar Negeri 2 yang harus buat tugas mingguan sebanyak 1500 kata. Juga kuliah Keamanan Global 1. Mata kuliah Pemikiran Politik Indonesia, dengan Pak Wawan, juga mengharuskan tugas mingguan, meski dikerjakan secara berkelompok (guys, sometimes problem comes from this kind of assignment..). Belum mata kuliah lain. Yang lebih menarik, hampir semua menghendaki tugas akhir yang ga main-main.

So....let me think! I'am going to study abroad.. It means that I have to be familiar with this kind of things. Even actually this is a very good "training centre" for me to exercise myself.

catatan moral: kadang ketika semangat berlebihan, pengharapan pun turut berlebihan..sehinggat ketika tidak sesuai dengan harapan...U can guess it!

Maret coba ke Australia, April coba ke Kanada, Oktober ke Jepang..komplit dah...btw, masalahnya, bakal ada yang nyangkut ga???^_^

Buat Anggi..u are even braver than me..

.:Budi:.

Sunday, January 21, 2007

Kembali Fokuskan Diri

Ketika saya hendak mengeluarkan apa yang memang seharusnya keluar dari tubuh manusia, ketika ruangan yang biasanya tidak berair itu menjadi sangat menyenangkan, ketika akhirnya saya putuskan menunda melakukannya, saya menerima sebuah telepon dengan nomor Jakarta. Saya hanya menjawab "Halo" tanpa berani mengeluarkan kata salam karena memang sedang berada di toilet kampus. Selanjutnya saya terperanjat, rasa bahagia melonjak-lonjak. Ini sebabnya...


News
Opini
SUARA MAHASISWA, Mengembalikan Fokus ASEAN
Sabtu, 20/01/2007
TIDAK terasa, ASEAN (Association of South East Asian Nations) kini telah berusia 40 tahun. Organisasi regional negara-negara Asia Tenggara bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat negara anggotanya melalui kerja sama dalam bidang ekonomi,sosial,dan budaya.
Tetapi dalam beberapa kasus, ASEAN gagal menjadi media penyelesaian masalah internal kawasan. Sebut saja proses demokratisasi yang tersendat di Myanmar dan kasus Sipadan- Ligitan antara Indonesia dan Malaysia, yang mencuat beberapa tahun lalu dan berakhir dengan keputusan Mahkamah Internasional (International Court of Justice) bahwa kedua pulau di ujung timur Kalimantan itu masuk dalam wilayah Malaysia. Ada apa dengan ASEAN?
Mengapa organisasi yang kini bermitra dengan beberapa negara seperti Cina, Korea Selatan, dan Jepang ini tidak berhasil menjadi media penyelesaian masalah negara-negara anggotanya? Apakah yang perlu menjadi prioritas ASEAN? Bisa dikatakan bahwa ASEAN telah kehilangan fokusnya. Negara-negara anggota kini lebih banyak berusaha menjawab tantangantantangan yang bersifat kekinian,seperti perdagangan bebas dan terorisme, dan kurang memperhatikan tujuan mendasar pembentukan organisasi tersebut.
Keinginan untuk mewujudkan ASEAN Security Community merupakan salah satu bukti bahwa perhatian negara-negara ASEAN sudah mulai menyebar, jika tidak berubah. Meskipun masalah-masalah baru yang menjadi tantangan kini tidak bisa diabaikan, negara-negara anggota sudah seharusnya menjawab tantangan itu dengan selalu berlandaskan pada cita-cita mencapai kesejahteraan masyarakat.
Dalam KTT ASEAN di Cebu, Filipina, Sabtu lalu,Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo menekankan kembali empat hal yang harus menjadi perhatian kerja sama ASEAN, satu di antaranya masalah terorisme. Meskipun empat hal ini perlu mendapat sorotan,keempat hal ini akan menjadikan ASEAN kembali kehilangan fokus yang berdampak pada lemahnya efektivitas kesepakatan yang dihasilkan. ASEAN seharusnya menjadikan peningkatan intensitas interaksi antarmasyarakat negaranegara anggota sebagai fokus kerja sama.
Kerja sama ini penting,sebab dengan begitu,integrasi yang terjadi akan semakin tinggi pula. Mereka akan semakin mudah bertukar informasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Kegiatan perdagangan pun akan semakin mudah dilakukan sehingga mendorong kegiatan ekonomi di kawasan itu sendiri.
Bentuk nyata kerja sama ini, misalnya pemasaran alat transportasi dan komunikasi dengan harga terjangkau, penambahan jalur transportasi antarnegara ASEAN, dan kemudahan administratif dalam hal keimigrasian. Dengan demikian, kesejahteraan masyarakat Asia Tenggara dapat terwujud dari dalam tanpa bergantung pada negara-negara besar. (*)

BUDI KURNIAWAN SUPANGAT Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional, Universitas Padjajaran, Bandung

Semoga bisa memacu semangat kita semua. Aamiin...

Buruan cari toilet!!!
.:Budi:.

Saturday, January 06, 2007

America Is America

Sometimes I found writings talking about the fall of United States of America (USA). Despite I found them convincing, I'm still questioning the probability of it. What I can conclude is that USA is build on a very strong base economically and socially. All of them are bounded in a way called "USA is USA".

Economically, no body deny that it has a wide and strongest economy in the world, although there are some challangers such as european countries and Japan. American has many multinational corporations overseas. In their own country, they have many to do in making money. This condition is supported by social cohesiveness built through cultural process.


Socially, they really concern to the volunteer activities. They develop their own society by creating many encouraging activities which can be participated by many part of social stratifications. The sytem they developed is cross subsidy, which the rich pay the fee and it will support the participation of the poor who are not pursued to pay.

Here, we see that USA will still USA which is strong and influencing in international community. It needs a very powerfull bomb to ruin a huge building, doesn't it? And United States does it job. A way that we have to learn about.

Thanks to Mas Phillips for the article. It inspires me.

.:Budi:.

Thursday, December 28, 2006

Roti Pisang Keju

Saya pikir ini satu dari malam paling dinamis yang pernah saya jalani. Jam 11 sudah harus menyelesaikan banyak hal, tidak biasa. Sambil duduk disamping bungkusan pisang bakar berbalut roti, yang juga dibakar, dimeriahkan taburan keju. Pelarutnya wedang jahe. Moga cukup untuk modal esok.

Kedepan mungkin akan ada beberapa tulisan pendek refleksi hati yang sedikit-sedikit larut dalam "sama'". Sekarang saya hanya ingin membangun kulit, sekedar penampakkan dari jiwa yang mencari damai namun terlalu tergesa-gesa, mudah diselewengkan, mudah tergoda.

Hei..! Bayangkan setangkai bunga sepatu di pinggir sungai. Ia diam sejuk, lalu tak berkata bahwa sarinya menempel di putik. Hanya kumbang yang menghampirinya. Dan gadis desa yang polos sambil berdendang kesepian. Saya mungkin tak akan menghampiri tumpukan sampah jika tak bodoh. Maka semoga kita bisa mati sebelum mati. Lepaskan saja urusan raga. Ia penting pada kepentingannya, saja.

Roti, pisang, keju. Raga untuk jiwa.

.:Budi:.

Monday, November 27, 2006

Merubah Dunia, Merubah Diri

Saya punya impian dalam belajar saya. Saya ingin memasukan konsep "nafsu" ke dalam studi hubungan internasional. Saya yakin konsep ini bisa membantu para penstudi Hubungan Internasional menganalisis fenomena yang terjadi. Mengapa?

Lihatlah apa yang terjadi saat ini. Perang di Timur Tengah sarat dengan kepentingan individu yang dimaktubkan sebagai kepentingan nasional. Apakah potensi krisis minyak di Amerika mendorong rakyat Amerika untuk memberi persetujuan pada pemerintahnya untuk menyerang Irak? Tidak tentu saja. Ini karena strategi pejabat tertentu AS yang ingin mengamankan dan menambah keuntungannya dengan menguasai Irak. Mengapa manusia yang memegang kewenangan mengeluarkan kebijakan itu bisa demikian? Jawabannya, karena mereka tidak mampu mengendalikan nafsu: nafsu yang mengendalikan mereka.

Apakah tidak nampak di mata mereka hampir setiap hari air mata anak kecil dan para wanita membasahi bumi Irak? Tapi mereka tetap saja ingin mempertahankan apa yang sekarang mereka sebut sebagai misi yang baik. Manusia yang tidak dikendalikan nafsu akan bisa melihat betapa kesedihan-kesedihan itu bisa saja mengena pada mereka.

Karenanya, bagaimana mengubah dunia? Mari rubah diri untuk tidak dikendalikan nafsu. Mari saling membantu untuk itu, karena kebaikan yang tidak terorganisasi akan bisa dikalahkan oleh keburukan yang terorganisasi. Kaum yang telah terbutakan oleh nafsu bergandeng tangan menjadikan orang-orang lain juga seperti mereka, dikendalikan nafsu, melalui berbagai cara, termasuk tayangan televisi.

Mari, kita bersama-sama belajar mengendalikan nafsu, dan nantinya mengendalikan 'orang yang dikendalikan nafsu'.

.:Budi:.

Istirahat

Beberapa hari lalu saya merasa terus dikejar waktu. Begitu banyak hal yang harus dilakukan. Sampai-sampai saya begitu meyakini bahwa dengan menghabiskan sebotol pocari sweat berarti saya tidak mengenyampingkan kesehatan tubuh. Yang terjadi, ketika semua menghendaki kehadiran saya: makan malam yang indah, seminar nasional dan internasional, presentasi karya tulis, penulisan artikel, sampai diskusi di ruang kelas, malah cacar yang mendatangi.

Hasilnya, saya harus benar-benar istirahat total. Sebenarnya, saya malah bisa tidak beristirahat ketika saya benar-benar lepas dari kehidupan yang biasa saya jalani. Bayangkan, kegiatan yang biasanya mulai pagi sampai malam (kadang harus mengajar malam), kini mendadak menghilang sementara.

Semoga banyak hikmah yang bisa saya ambil dan, yang paling saya inginkan, proses ini bisa menjadi proses penyucian diri bagi hati dan diri ini. Semoga semangat terbaharui, usaha tergerak pasti, kemenangan bisa diraih.

Barusan baca tulisan kang philips di blognya yang wordpress. Bagus sekali. Saya punya impian setelah nanti diterima di deplu saya bisa melanjutkan kuliah di luar (kalo ga Aussie ke US aja kali ya..). Yang jelas, impian saya bisa menggunakan ilmu yang saya peroleh untuk kemanfaatan yang bisa didapat orang banyak. Semoga. Allah pasti mendengar doa hamba-Nya.

.:Budi:.

Thursday, November 02, 2006

Menuju Jam Satu Pagi di Warung Makan

"Tai loe Di..! Loe kan ga usah ngomong ke dia!!". Ups..percakapan di depan bangku tempat saya menikmati nasi gila (yang ternyata nasinya masih sebanyak itu juga) tiba-tiba menarik perhatian saya lebih dalam pada obrolan dua pria itu. Keduanya nampak sahabat akrab. Tapi entah, sahabat akrab kini lebih sering diikat dengan kata-kata menjijikan: 'tai' , 'anjing'.

Pada saat yang sama tiba-tiba saya merasa ingin menangis. Terlalu capek nampaknya..(tapi ko masih sempet mampir warnet ya??). Ingin menangis setelah membaca buku Jean Baudrillard, setelah berdiskusi dengan Rina dan Kang Bayu, setelah menanti peserta kursus Bahasa Inggris yang tidak kunjung datang, setelah mengajar kelas yang minta ampun nakalnya..

Di warnet ini lagunya lembut sekali. Membangun suasana yang damai. Malam telah larut dan beranjak pagi..(emang udah pagi). Saya sangat menikmati ini dan ingin lebih menikmatinya. Tidak dengan menggandeng seorang gadis cantik di taman bunga, tidak dengan menembus bumi untuk mengenyangkan perut semata dan memuaskan nafsu saja.

Warung makan tempat yang sangat sederhana. Ada gerobak, peralatan masak, bahan dan bumbu masakan. Ada bayangan euforia muda-mudi bercinta.

.:Budi:.