Teras Dunia

Manusia hidup karena kasih sayang..tidak ada daya upaya kecuali karena rahmat-Nya. Hidup adalah perjuangan, hidup adalah pelajaran. Maka ingat juga, Rasul menunggu di telaga, adinda menunggu di surga

Sunday, May 21, 2006

Masih Saja Mencerai Berai

Amerika Serikat (AS), seperti dilansir eramuslim.com, mulai menawarkan persenjataan kepada negara-negara tetangga Iran guna memperkuat pertahanan militernya. Ini dilakukan berkaitan dengan isu yang kini gencar dihembuskan AS, 'ambisi nuklir Iran' (http://www.eramuslim.com/i.php/news/int/446ddb2f.htm).

Tindakan AS ini tidak menunjukkan hal baru, bahkan kian mempertegas bahwa taktik pecah-belah yang juga telah digunakan penjajah dalam mempertahankan kekuasaannya di tanah jajahan merupakan pilihan aksi kebijakan luar negeri AS.

Kondisi ini mengindikasikan dua hal. Pertama, AS sedang benar-benar mempersiapkan perang terhadap Iran. Kedua, AS menjadi musuh terbesar bagi terwujudnya perdamaian dunia.

Medan Sedang Dipersiapkan
Instrumen militer merupakan bentuk mutlak dari keberadaan kebutuhan akan pertahanan suatu negara untuk menjaga survival-nya. Negara akan memperkuat persenjataan militer ketika ancaman keamanan dirasa meningkat. Peningkatan ancaman ini bisa disebabkan oleh aktivitas negara lain, yang selanjutnya menyebabkan arm races (perlombaan senjata), atau juga oleh isu yang sengaja dihembuskan guna menciptakan wilayah ancaman, suatu wilayah di mana negara-negara yang ada di dalamnya merasa terancam oleh suatu ancaman tertentu. Misalnya isu pengembangan mass destruction weapon (senjata pemusnah massal) oleh suatu negara yang selanjutnya menyebabkan negara-negara disekelilingnya merasa terancam.

Amerika Serikat dalam kasus ini memainkan sebuah isu guna menciptakan rasa terancam di antara negara-negara tetangga Iran. Pengembangan teknologi nuklir Iran yang ditujukan untuk tujuan damai (pembangkit tenaga listrik) dianggap berbeda oleh AS. Negeri adidaya itu meyakini bahwa Iran juga sedang mengembangkan senjata nuklir. Selanjutnya, isu-isu yang berkaitan dengan kekhawatiran akan keberadaan senjata nuklir terus dihembuskan AS melalui praktek diplomasi maupun media soft power lainnya seperti pembentukan opini publik.

Dengan dilakukannya pembahasan kebutuhan persenjataan militer oleh AS dan negara-negara tetangga Iran, keterpaduan negara-negara Timur Tengah sebagai negara Islam dengan kultur Arab kembali dipertaruhkan, setelah sebelumnya keterpaduan itu kalah uji ketika AS melancarkan perang ke Irak yang dimulai tahun 2003 lalu. Kestabilan yang sebenarnya bisa diwujudkan karena persamaan identitas yang kental di antara negara-negara Timur Tengah terus tercegah oleh kebijakan AS yang mendikotomi negara-negara tersebut. Maka ketika suatu ancaman telah terbentuk, kekhawatiran akan senjata nuklir telah memuncak di antara negara-negara tetangga Iran, dan militer telah dipersiapkan guna menghadapi ancaman tersebut, maka satu gesekan kecil akan dengan mudah meletuskan perang. AS telah membentuk Timur Tengah kembali menjadi medan perang.

Ancaman Global
Pertanyaan yang muncul kemudian adalah, apakah dengan perang AS benar-benar mewujudkan perdamaian global sebagaimana selalu ia dengungkan melalui slogan demokrasi dan hak asasi manusia itu?

Perang bukan tidak mungkin bisa melebar mengingat kawasan Timur Tengah merupakan kawasan pertemuan berbagai kepentingan. Sebut saja kepentingan negara-negara Islam untuk mempertahankan tanah suci di Palestina yang saat ini dijajah oleh Israel. Atau juga kepentingan negara-negara Eropa sehubungan dengan minyak, baik kebutuhan suplai maupun kestabilan ekonomi global.

AS selama ini mencengkeramkan kukunya di Timur Tengah salah satunya melalui Israel yang dikenal sebagai kepanjangan tangan AS di kawasan tersebut. Iran di sisi lain, menilai keberadaan Israel sebagai duri dalam daging. Jika dunia ini dianggap sebagai sebuah tubuh, maka Iran menilai keberadaan Israel sebagai penyebab konflik global selama ini, sebagaimana tubuh yang merasa sakit keseluruhan ketika duri, meski kecil, bersarang di dalam daging.

AS dan Eropa memiliki persenjataan kuat dan canggih, sedangkan penjualan senjata oleh AS ke negara-negara Timur Tengah selain Iran akan mengakselerasi kekuatan negara-negara tersebut. Kekuatan militer telah dan akan memberikan keyakinan negara-negara tersebut terhadap kemampuannya mecapai kepentingan.

bersambung...

.:Budi:.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home