Teras Dunia

Manusia hidup karena kasih sayang..tidak ada daya upaya kecuali karena rahmat-Nya. Hidup adalah perjuangan, hidup adalah pelajaran. Maka ingat juga, Rasul menunggu di telaga, adinda menunggu di surga

Saturday, October 14, 2006

Why Japan?

"Why Japan?". Itu pertanyaan pertama dari salah satu penyeleksi Jumat itu. Menarik! Sungguh menarik! Saya pikir pertanyaan itu sangat berbobot, meski hanya terdiri dari dua kata. Mulailah 'cerita' yang sudah saya siapkan mengalir dari bibir ini. Awalnya saya berusaha untuk mengatur kalimat sehati-hati mungkin. Pengalaman, saya sering mendapatkan jawaban yang -saya pikir- lebih tepat setelah saat-saat menegangkan di mana jawaban itu sangat dibutuhkan. So, why Japan?

Saya tidak mau munafik dengan mengatakan bahwa saya tidak tertegun melihat perkembangan Cina dan India (utamanya Cina). Tapi, selain saat itu Jepang adalah objek pembicaraan, saya juga melihat sebenarnya orang sedang ternina bobo oleh euforia keajaiban Cina dan India, setelah sebelumnya New Industrialized Countries (NICs). Kenyataannya, Jepang makin memperluas pengaruhnya selain melalui kekuatan ekonomi yang menakjubkan yaitu dengan pengaruh budayanya.

Tidak bisa dipungkiri, banyak remaja kini gemar anime, film-film kartun buatan Jepang. Sisanya, namun tidak jarang juga dari mereka, menyukai musik-musik Jepang, mengikuti mode remaja Jepang, mengumpulkan aksesori berbau Jepang, hingga mengambil kursus Bahasa Jepang demi bisa memahami berbagai produk Jepang (film, komik, lainnya).

Second phase of influence spread? Jepang kini tetap semenarik Jepang dahulu. Meski demikian, 'keengganan' Jepang untuk melampaui pengaruh Amerika Serikat terus memunculkan pertanyaan di benak saya: Tidak maukah Jepang menguasai dunia seperti harapannya kala Perang Dunia II?

0 Comments:

Post a Comment

<< Home